RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF Kisah Mengharukan di Balik Foto Anak Menggendong Ibunya
http://diaryhari.blogspot.com/2013/04/renungan-n-kisah-inspiratif-kisah.html
Beberapa
waktu yang lalu, sebuah foto yang menyentuh hati tersebar di internet.
Foto itu menggambarkan seorang pria yang menggendong wanita lanjut usia
dengan kain gendongan, seperti seorang ibu yang menggendong anaknya.
Foto itu begitu mencuri perhatian dan banyak orang yang bertanya, siapa
dia? Siapa yang digendongnya? Apa yang sedang mereka lakukan?
Foto tersebut rupanya adalah foto seorang pria yang sudah berusia 62
tahun dan bernama Ding Zhu Ji. Ia sedang berada di salah satu rumah
sakit di China untuk mengantarkan ibunya. Sang ibu yang sudah berusia
sangat tua, ringkih dan mengalami patah tulang, akhirnya digendong oleh
Ding Zhu Ji ke rumah sakit. Ia melakukannya karena berpikir bahwa
menggendong ibunya ke rumah sakit akan lebih cepat sampai dan dirinya
tidak akan merasa terlalu lelah walau menggendong ke sana.
Pria
ini sama sekali tak menduga bahwa apa yang ia lakukan akan mencuri
perhatian banyak orang. Pemandangan yang begitu menyentuh ini kemudian
diabadikan oleh seseorang dalam bentuk foto yang kini beredar luas di
internet. Selain itu, CCTV rumah sakit juga sempat merekam momen di mana
pria ini menggendong ibunya yang nampak seperti bayi.
Sang ibu
saat ini sudah berusia 85 tahun, namun Ding Zhu Ji mengisahkan bahwa ia
sangat berhutang budi pada ibunya. Saat masih mengandung Ding Zhu Ji
usia 6 bulan, keduanya nyaris dilempar ke laut karena sang ibu tidak
sengaja menghilangkan kartu identitas naik perahu bersama prajurit
Taiwan. Banyak orang yang memohon agar ibu Ding Zhu Ji yang sedang
mengandung itu tidak dilempar ke laut, hingga detik-detik menegangkan
itu berubah melegakan karena ada orang yang menemukan kartu identitas
mereka.
Ding Zhu Ji yang mendengar kisah itu dari ibunya
menjadi semakin sayang pada wanita yang telah melahirkan dan
membesarkannya tersebut. Meski merupakan anak sulung, dirinyalah yang
paling dekat dengan sang ibu. Bahkan hingga setua ini pun, ia masih
merawat sang ibu. Ding Zhu Ji juga merasa bersalah karena tak menjaga
ibunya dengan baik sehingga mengalami patah kaki kiri. Ding Zhu Ji
pernah sangat ingin membawa ibunya yang sudah menua dan mulai pikun
untuk pulang dan menemui saudara di Tiongkok. Sayangnya sebelum itu
sempat terjadi, sang ibu sudah kehilangan ingatannya dan hal itu
membuatnya sangat menyesal.
Anda pasti pernah sejenak mengingat
masa kecil Anda, kemudian membandingkannya dengan masa sekarang di mana
Anda sudah dewasa dan bisa memilih serta memutuskan apa yang Anda
inginkan. Masa kecil Anda dengan orang tua yang menimang dan menyayangi,
sesekali memarahi dan membuat kita menangis atau kesal. Namun semua itu
pada dasarnya adalah wujud kasih sayang orang tua yang ingin selalu
bisa melindungi anaknya.
Lantas, sudah berbuat apakah kita pada
orang tua? Bayangkan bila kita tua nanti. Kita bukan lagi sosok yang
kuat dan bergairah seperti sekarang. Kita sudah menjadi sosok yang rapuh
dan perlahan tapi pasti, usia akan memundurkan semua kemampuan kita.
Kita akan kembali seperti bayi yang butuh pertolongan anak-anak kita.
Ding Zhu Ji adalah sebuah inspirasi nyata mengenai anak yang berbakti
pada ibunya. Bagaimanapun orang tua kita sudah menua dan pikun,
dahulunya mereka adalah orang yang selalu menuntun kita berjalan,
mengajari kita bicara, tempat berlindung dan mencurahkan air mata,
tempat bermanja yang tulus dan menyayangi kita. Berbaktilah pada orang
tua. Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan mereka
selagi kita masih bersama mereka.
Tunjukkan kehadiran Anda yang
tersenyum tulus padanya. Maka tak ada yang lebih membahagiakan kedua
orang tua Anda selain anak-anaknya yang masih mengingat dan menyayangi
mereka.
Dikisahkan kembali kisah nyata ini, untuk bisa kita ambil hikmahnya bersama, semoga.
Untuk mengikuti/berlangganan setiap kiriman tausiyah ini Silahkan Klik "SUKA"/Gabung di FP " RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF " ini dan Klik "BAGIKAN/SHARE". Moga Allah S.W.T akan membalas jasa baik anda dan semoga Allah memelihara kita di dunia dan di akhirat
Posting Komentar